TEH C PENG SPECIAL
'Satu-satunya saluran media yang mengetengahkan isu-isu berkaitan kemasyarakatan, kekeluargaan yang mempunyai pelbagai ragam dan juga warna-warni kehidupan'.
Jumaat, 13 September 2013
Isnin, 9 September 2013
KEKUATAN DIRIMU
ASSALAM...
"TIADA SATU KEKUATANPUN YANG DAPAT MENOLONGMU,
SELAIN HANYA ALLAH SWT
JANGAN PERNAH JAUH DARI-NYA."
Selasa, 18 September 2012
BEKERJA ITU IBADAH
Bekerja bukan hanya kebutuhan, tapi juga kewajiban. Berpahala jika dilakukan,
berdosa kalau ditinggalkan. Anas bin Malik meriwayatkan bahwa seorang lelaki
dari kaum Anshar datang menghadap Rasulullah saw dan meminta sesuatu kepada
beliau. Rasulullah saw bertanya, “Adakah sesuatu di rumahmu?”
“Ada, ya
Rasulullah!” jawabnya, “Saya mempunyai sehelai kain tebal, yang sebahagian kami
gunakan untuk selimut dan sebagian kami jadikan alas tidur. Selain itu saya juga
mempunyai sebuah mangkuk besar yang kami pakai untuk minum.”
“Bawalah
kemari kedua barang itu,” sambung Rasulullah saw. Lelaki itu membawa barang
miliknya dan menyerahkannya kepada Rasulullah. Setelah barang diterima,
Rasulullah saw segera melelangnya. Kepada para sahabat yang hadir pada saat itu,
beliau menawarkan pada siapa yang mau membeli. Salah seorang sahabat menawar
kedua barang itu dengan harga satu dirham. Tetapi Rasulullah menawarkan lagi,
barangkali ada yang sanggup membeli lebih dari satu dirham, “Dua atau tiga
dirham?” tanya Rasulullah kepada para hadirin sampai dua kali. Inilah lelang
pertama kali yang dilakukan Rasulullah.
Tiba-tiba salah seorang sahabat
menyahut, “Saya beli keduanya dengan harga dua dirham.”Rasulullah
menyerahkan kedua barang itu kepada si pembeli dan menerima wangnya. Wang itu
lalu diserahkan kepada lelaki Anshar tersebut, seraya berkata, “Belikan satu
dirham untuk keperluanmu dan satu dirham lagi belikan sebuah kapak dan engkau
kembali lagi ke sini.”
Tak lama kemudian orang tersebut kembali menemui
Rasulullah dengan membawa kapak. Rasulullah saw melengkapi kapak itu dengan
membuatkan gagangnya terlebih dahulu, lantas berkata, “Pergilah mencari kayu
bakar, lalu hasilnya kamu jual di pasar, dan jangan menemui aku sampai dua
pekan.”
Lelaki itu taat melaksanakan perintah Rasulullah. Setelah dua
pekan berlalu ia menemui Rasulullah melaporkan hasil kerjanya. Lelaki itu
menuturkan bahwa selama dua pekan ia berhasil mengumpulkan wang sepuluh dirham
setelah sebahagian dibelikan makanan dan pakaian. Mendengar penuturan lelaki
Anshar itu, Rasulullah bersabda, “Pekerjaanmu ini lebih baik bagimu daripada
kamu datang sebagai pengemis, yang akan membuat cacat di wajahmu kelak pada hari
kiamat.”
Rasulullah saw memberikan pelajaran menarik tentang pentingnya
bekerja. Dalam Islam bekerja bukan sekadar memenuhi kebutuhan perut, tapi juga
untuk memelihara harga diri dan martabat kemanusiaan yang seharusnya dijunjung
tinggi. Karenanya, bekerja dalam Islam menempati posisi yang teramat mulia.
Islam sangat menghargai orang yang bekerja dengan tangannya sendiri. Rasulullah
saw pernah ditanya, “Pekerjaan apakah yang paling baik?” Beliau menjawab,
“Pekerjaan terbaik adalah usaha seseorang dengan tangannya sendiri dan semua
perjualbelian yang dianggap baik,” (HR Ahmad dan Baihaqi).
Sedemikian
tingginya penghargaan itu sehingga orang yang bersungguh-sungguh bekerja
disejajarkan dengan mujahid fi sabilillah. Kerja tak hanya menghasilkan nafkah
materi, tapi juga pahala, bahkan maghfirah dari Allah SWT. Rasulullah saw
bersabda, “Jika ada seseorang yang keluar dari rumah untuk bekerja guna
mengusahakan kehidupan anaknya yang masih kecil, maka ia telah berusaha di jalan
Allah. Jika ia bekerja untuk dirinya sendiri agar tidak sampai meminta-minta
pada orang lain, itu pun di jalan Allah. Tetapi jika ia bekerja untuk berpamer
atau bermegah-megahan, maka itulah ‘di jalan setan’ atau karena mengikuti jalan
setan,” (HR Thabrani).
Created by
Admin Blog
Langgan:
Catatan (Atom)